Selasa, 05 April 2011

DIESEL L 300

TUGAS MATA KULIAH OTOMOTIF


TUNE UP MOBIL MITSHUBISHI DIESEL L 300














Disusun Oleh :
SUWITO
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2010
KATA PENGHANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tune Up Mobil Mitshubishi L 300” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Otomotif
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan mesin diesel, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan mesin diesel,tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar matakuliah otomotif atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Tune Up Mobil Mitshubishi L 300 khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Ponorogo,maret 2010

Penulis
















Daftar isi

Halaman

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB.1 Pendahuluan.
BAB.II Landasan teori.
BAB III.Analisa Gangguan Motor Diesel Empat Langkah
BAB IV Penutup
DAFTAR PUSTAKA

















PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
semakin pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan
dengan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan.
Dunia pendidikan Sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan
mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia
pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan
dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam
penyelenggaraan pendidikan khususnya dibidang teknik mesin khususnya
otomotif, salah satunya engine stand Mitshubishi Diesel L 300. Mitshubishi
L 300 adalah jenis kendaraan yang diproduksi oleh mitshubishi jenis Diesel,
sedangkan mitshubishi L 300 bensin didalam buku terdapat tambahan GS
(gasoline) yaitu Mitshubishi L 300 GS (Mitshubishi L 300 jenis bensin).
Mesin Mitshubishi L 300 didalamnya terdapat beberapa sistem, antara lain
adalah sistem penggerak atau penghasil tenaga yaitu mesin(engine), sistem
bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendingin, sistem pengisian dan
mengenai sistem kerja mesin (engine).
makalah ini akan memaparkan cara kerja kemudian analisis dan
cara mengatasi tenaga mesin berkurang pada Mitsubishi Diesel L 300,
terutama pada mesin (engine). Hal-hal lain yang melatar belakangi pemilihan
masalah ini adalah: Mesin merupakan sistem sangat penting dalam proses
kerja, penggerak maupun penghasil tenaga dalam suatu kendaraan bermotor
maupun mobil. Mesin tersebut terdiri dari beberapa komponen, jika salah
salah satu komponen mengalami keausan atau kelengkungan yang disebabkan
oleh kerja dan panas maka akan timbul gangguan dalam mesin seperti tenaga
berkurang yang disebabkan oleh beberapa sebab seperti ring piston aus, kepala
silinder dan permukaan blok silinder yang sudah melengkung sehingga
menyebabkan gas bocor dan tenaga mesin yang dihasilkan kurang optimal.
1

BAB II
LANDASAN TEORI

Prinsip Kerja Motor Diesel
Motor bakar ada dua macam yaitu motor pembakaran dalam
(internal combustion angine) dan motor pembakaran luar (external
combustion engine), contoh motor pembakaran luar (external combustion
engine) adalah mesin uap, mesin turbin dan lain sebagainya, contoh motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) adalah motor Diesel, motor
bensin dan lainya.
Jenis mobil atau kendaraan didasarkan atas mekanisme pembakaran
yang digunakan dibedakan menjadi dua yaitu motor Diesel dan motor bensin
(motor pembakaran dalam). Mekanisme pembakaran motor Diesel dikenal
dengan sebutan penyalaan kompresi. Bahan bakar dikompresi sampai tekanan
+ 25 s/d 32 Kg/cm2
(Daryanto : 1995) agar mencapai titik nyala dan bahan
bakar terbakar dengan sendirinya, sedangkan motor bensin menggunakan
mekanisme penyalaan dengan bunga api. Bahan bakar ditekan sampai tekanan
tertentu yaitu : + 15 s/d 22 Kg/cm2
(Daryanto : 1995) kemudian diberi
percikan bunga api dari busi agar terjadi proses pembakaran.
Motor Diesel menggunakan bahan bakar solar selain pemakaiannya
lebih hemat, bahan bakar solar juga lebih ramah lingkungan karena pada solar
campuran timbel (timah hitam) yang menyebabkan polusi dan mengganggu
saluran pernapasan lebih sedikit dibandingkan motor bensin, namun karena xxi
perbandingan tekanan pada mekanisme penyalaan kompresi yang sangat
tinggi dan memerlukan konstruksi yang lebih kokoh, pada umumnya harga
mobil dengan menggunakan mesin Diesel lebih mahal dari pada mobil dengan
menggunakan motor bensin untuk kelas yang sama.
Roda-roda suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga yang
memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan jalan,
udara, dan lain sebagainya. Sumber yang menghasilkan tenaga disebut mesin..
motor bakar torak merupakan sebutan dari mesin yang dapat mengubah tenaga
panas, listrik, angin atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik.
Mesin yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut motor
bakar.







Mesin (engine) yang digunakan pada mobil, merupakan salah satu
rangkaian komponen (sistem) yang sangat penting yaitu sebagai sistem yang
mengubah panas yang dihasilkan dari proses pembakaran kemudian diubah
menjadi kerja melalui mekanisme dengan gerak translasi lurus bolak-balik
(reciprocal) dari torak (piston) menjadi gerak putar (rotasi) pada poros engkol
(cankshaft). Mesin yang tenaganya digunakan pada mobil harus kompak,
ringan dan mudah ditempatkan pada ruangan terbatas. Mesin harus dapat
menghasilkan kecepatan yang tinggi dan tenaga yang besar, mudah
dioperasikan dan sedikit menimbulkan bunyi, oleh sebab itu mesin bensin dan
mesin Diesel umumnya lebih banyak digunakan pada kendaraan atau mobil.
Keuntungan mesin Diesel dibandingkan dengan motor bensin secara
umum :
a. Mesin Diesel mempunyai efisiensi panas yang besar, hal ini berarti bahwa
penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada motor bensin.
b. Mesin Diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan penyalaan elektrik
(electrik igniter) untuk membantu pembakaran sehingga kesulitan lebih
kecil dari pada motor bensin.
c. Kecepatannya lebih rendah dibandingkan dengan motor bensin.

Kerugian motor Diesel dibandingkan dengan motor bensin secara
umum :
a. Tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali motor bensin 25 s/d 32
Kg/cm2
(Daryanto 1995), hal ini menyebabkan getaran dan suara motor
Diesel lebih besar.
b. Tekanan pembakaran yang lebih tinggi, maka motor Diesel harus dibuat
dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan struktur bahan yang lebih kuat,
hal ini menyebabkan getaran dan struktur bahan yang lebih kuat, hal ini
menyebabkan pembuatannya menjadi lebih mahal dibandingkan dengan
motor bensin.
c. Motor Diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi yang
menyebabkan harganya mahal dan memerlukan perawatan serta
pemeliharaan yang cermat dibandingkan dengan motor bensin.



I. PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL EMPAT LANGKAH :
A. LANGKAH HISAP
Pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder.
Torak (piston) membentuk kevakuman didalam silinder seperti pada
motor bensin. Torak (piston) bergerak dari titik mati atas menuju titik
mati bawah dan pada langkah ini hanya katup hisap yang terbuka dan
memungkinkan udara masuk ke dalam silinder dan katup buang
tertutup selama langkah hisap ini.
b. LANGKAH KOMPRESI
Pada langkah kompresi, torak (piston) bergerak dari titik mati
bawah menuju titik mati atas, dan pada saat langkah kompresi ini
kedua katup dalam keadaan tertutup. Udara yang dihisap selama
langkah hisap ditekan sampai tekanannya naik dengan temperatur
sekitar 5000 C sampai 8000
C. LANGKAH PEMBAKARAN
Pada langkah pembakaran, udara yang terdapat didalam
silinder didorong oleh torak (piston) ke dalam ruang bakar yang xxiv
terdapat di bagian atas masing-masing silinder, pada saat akhir langkah
pembakaran nozzle menyemprotkan bahan bakar dan kemudian
campuran bahan bakar dan udara selanjutnya terbakar oleh panas yang
dibangkitkan oleh tekanan panas yang dibangkitkan oleh tekanan
energi pembakaran mengekspansikan gas dengan sangat cepat dan
torak (piston) terdorong ke bawah. Gaya yang mendorong torak
(piston) ke bawah diteruskan ke batang torak (connecting rod)
kemudian diteruskan ke poros engkol (crankshaft) dan mengubah dari
gerak translasi lurus bolak balik menjadi gerak putar (rotasi) untuk
memberi tenaga pada mesin.
D. LANGKAH BUANG
Pada langkah buang, piston menuju dari titik mati bawah
menuju titik mati atas. Pada langkah buang ini hanya katup buang
yang terbuka dan gas pembakaran dikeluarkan melalui katup buang.
Gas akan terbuang habis pada saat torak (piston) mencapai titik mati
atas, setelah proses langkah buang dimulai lagi langkah hisap, begitu
seterusnya. Proses ini terjadi berulang-ulang. Selama, mesin
menyelesaikan empat langkah (langkah hisap, kompresi, pembakaran,
buang) poros engkol (crankshaft) berputar dua kali dan menghasilkan
satu kali pembakaran (tenaga), atau juga disebut motor Diesel empat
langkah.


BAB III

ANALISIS GANGGUAN DAN CARA MENGATASINYA
Gangguan-gangguan seperti kompresi rendah, akan mengakibatkan
turunnya kemampuan kerja dari mesin yang menyebabkan tenaga mesin
menjadi berkurang, sehingga perlu dicari penyebab gangguan-gangguan
tersebut. Analisis penyebab gangguan tenaga mesin berkurang :
I. Kebocoran katup pada saat langkah kompresi maupun saat langkah usaha
atau tekanan kompresi rendah disertai udara atau asap keluar melewati
celah antara kepala silinder dan blok silinder dan udara (asap) keluar
melewati celah antara gasket dengan kepala silinder, yang disebabkan :
a. Pada kepala silinder :
1. Kebocoran kompresi yang terjadi akibat permukaan kepala silinder
melengkung, yang disebabkan:
a) Panas mesin akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi dan
pemakaian mesin secara terus menerus dapat mengakibatkan
permukaan kepala silinder berubah bentuk atau melengkung,
untuk mengatasinya dengan meratakan kembali permukaan
kepala silinder dengan cara di frais, apabila sudah tidak dapat
diperbaiki karena tinggi kepala silinder sudah berkurang maka
kepala silinder harus diganti dengan yang rata dan tinggi dari
kepala silinder masih dalam spesifikasi atau kepala silinder
dilapisi logam sampai ketebalan kepala silinder dilebihkan dari
spesifikasi + 1 sampai 2 mm kemudian di frais. lxii
2. Gasket antara kepala silinder dan blok silinder rusak atau bocor
sehingga gas pembakaran keluar, yang disebabkan oleh :
a) Pemakaian mesin secara terus-menerus dan tekanan kompresi
yang tinggi dan letak gasket diantara ruang bakar yang
menyebabkan reta-retak atau pecah sehingga udara yang
dikompresi bocor keluar.
b) Pembongkaran mesin yang terdahulu dan gasket yang rusak
tidak diganti padahal sebagian dari bagian gasket ada yang
merekat pada kepala silinder dan blok silinder sehingga
permukaan atas atau bawah dari gasket ada yang berkurang
karena sebelumnya terpasang sangat kencang dan
pengencangannya menggunakan kunci momen, untuk
mengatasinya adalah gasket diganti dengan yang baru.

b. Pada mekanisme katup :
Tekanan kompresi rendah dan disertai suara berisik pada
mekanisme katup. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya sebagai berikut :

1. Celah katup hisap maupun buang terlalu besar. Celah katup besar
disebabkan karena :
a) Terjadi keausan pada bidang sisi naik dan Turun pada puncak
poros bubungan yaitu clearence atau celah antara poros lxiii
bubungan dengan lifter longgar yang menyebabkan sudut
pembukaan katup dan penutupan katup menjadi kecil.
b) Tegangan dari pegas katup sudah lemah, yang menyebabkan
katup tidak bisa kembali dengan sempurna dan menimbulkan
celah katup menjadi besar.
c) Ujung batang katup tidak rata, aus atau rusak.
Kondisi ini karena katup hisap terlalu lebar maka
pembukaan katup hisap menjadi pendek, akibatnya volume gas
baru yang masuk ke dalam ruang bakar atau silinder menjadi
sedikit sehingga dengan langkah kompresi yang menggunakan
dengan volume kecil akan menghasilkan tekanan kompresi
yang kecil yang mengakibatkan tenaga pada mesin berkurang,
disamping itu pembakaran yang terjadi didalam ruang bakar
memungkinkan terjadinya pembakaran yang tidak normal
akibat dari pembilasan gas baru terhadap gas sisa pembakaran
yang tidak sempurna.
Tekanan kompresi yang kecil yang disertAai suara berisik
pada bagian kepala silinder. Ganggguan mesin yang lain
adanya gangguan seperti ini adalah ketika kondisi mesin dalam
keadaan baik dan saat putaran mesin stasioner terdengar suara
berisik yang teratur pada bagian kepala silinder. Gangguan
mesin ini dapat diatasi dengan melakukan langkah
pemeriksaan dan penyetelan celah katup. Untuk memeriksa lxiv
celah katup, buka tutup kepala silinder dan memasukkan
sebuah feeler gauge ke dalam celah antara baut penyetel pada
rocker arm dan tangkai katup, kemudian ukur celah tersebut
bila celah katup terlalu longgar maka dapat dilakukan
penyetelan celah katup.
a) Pada poros bubungan dilapisi logam kembali dengan cara
seperti : di las dan lain sebagainya, kemudian poros
bubungan dibubut atau poros bubungan diganti dengan
yang baru.
b) Panjang dan tegangan pegas harus diperiksa dengan valve
spring tester, jika panjang dan tegangan kurang dari
spesifikasi maka pegas yang lemah harus diganti, karena
pegas katup yang lemah tidak mampu mengangkat katup
secara sempurna maka pembukaan katup menjadi lebih
sedikit dan gas yang masuk ke dalam ruang bakar menjadi
sedikit.


c) Ujung batang katup digerinda, jika tinggi katup kurang dari
spesifikasinya katup diganti.
2. Celah katup hisap dan katup buang terlalu rapat, cara mengatasinya
katup disetel sesuai spesifikasinya. Kondisi ini disebabkan oleh
beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
a) Cam pada poros bubungan sudah aus. lxv
b) Penyetelan katup tidak tepat.
c) Ujung pada batang katup sudah tidak rata, aus atau rusak.
Celah antara ujung tangkai katup dengan baut penyetel
rocker arm harus ada, bila tidak ada celah katup maka katup tidak
dapat menutup dengan rapat terhadap dudukan katup. Sehingga gas
yang berada didalam ruang silinder tidak dapat dikompresi karena
gas sebelum dikompresi (TMB-TMA) sebagian gas ada yang
keluar melalui katup sehingga kevakuman didalam ruang bakar
atau silider berkurang.
Gangguan celah katup pada mesin dapat dilakukan dengan
penyetelan celah katup terhadap baut rocker arm. Cara mengatasi
penyebab katup terlalu rapat :
a) Cam digerinda sesuai spesifikasi atau poros bubungan diganti,
bila keausan melebihi batas limit.
b) Katup disetel sesuai spesifikasi yaitu katup hisap 0,25 mm dan
katup buang 0,25 mm.
c) Ujung batang katup digerinda dan jika panjang dari batang
katup kurang dari spesifikasi diganti.
3. Kebocoran pada persinggungan antara permukaan kepala katup
dengan dudukan katup.
Kebocoran ini disebabkan karena permukaan katup dan
dudukan katup persinggungannya tidak rata sehingga kerapatan lxvi
persinggungannya tidak rapat, yang disebabkan oleh pemakaian
dari mesin secara terus-menerus dan pengaruh panas, karena kepala
katup berada didalam ruang bakar atau ruang kompresi dan
hentakan proses pengembalian katup setelah katup membuka dari
pegas katup yang menyebabkan beberapa bagian ada yang
terkikis.
Kepala katup yang terkikis dapat diperbaiki dengan cara
memperbaiki permukaan kepala katup dengan valve refacer atau
dengan cara disekur antara permukaan katup dengan dudukan
katup. Keausan atau kerusakan pada permukaan katup maupun
dudukan katup bila melebihi limit maka salah satu atau keduanya
harus diganti.


4. Karet seal pada katup rusak atau aus, sehingga minyak pelumas
yang melumasi pada bagian kepala silinder turun ke katup dan
turun ke ruang bakar melewati kepala katup. Celah antara batang
katup dan seal katup sudah aus, kondisi ini menyebabkan timbul
arang pada batang katup dan untuk mengatasinya arang yang
melekat pada kepala katup dibersihkan dengan menggunakan sikat
kawat atau roda kawat yang dipasang pada mesin gerinda. Seal
yang sudah aus diganti karena terbuat dari karet.
5. Penghantar katup sudah rusak atau aus sehingga minyak pelumas
yang melumasi bagian kepala silinder turun ke katup melewati
penghantar katup yang sudah aus, kondisi ini menyebabkan timbul
pada batang katup dan untuk mengatasinya arang yang melekat lxvii
pada kepala katup dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat
atau roda kawat yang dipasang pada mesin gerinda, kemudian
penghantar katup yang sudah aus diganti.
c. Pada komponen mesin :
1. Celah ring atau pegas torak terhadap dinding silinder terlalu lebar.
Kondisi ini disebabkan oleh : pegas torak atau ring torak sudah
lemah diakibatkan pemakaian terus menerus dan gesekan yang
mengakibatkan celah antara ujung pegas torak melebar yang
menyebabkan kompresi bocor dan juga mengakibatkan minyak
pelumas dari panci minyak pelumas (carter) masuk ke ruang bakar,
untuk mengatasinya ring torak atau pegas torak sudah lemah diganti
dengan yang baru karena jika tidak diganti celah antar ujung ring
torak melebar yang menyebabkan kompresi bocor dan minyak
pelumas masuk ke ruang bakar atau silinder.
2. Lubang silinder sudah berbentuk oval atau sudah aus. Kondisi ini
disebabkan oleh : pemakaian terus menerus dan gesekan antara torak
dan dinding silinder sehingga panas dan menimbulkan pemuaian,
sehingga ada celah pada salah satu bagian antara dinding silinder dan
ring torak yang menyebabkan minyak pelumas masuk dari panci
minyak pelumas (carter) ke ruang bakar dan meyebabkan udara yang
akan dikompresi bocor, cara mengatasinya : lubang silinder di shock
yaitu pada lubang silinder dilapisi logam kemudian di bor atau
dibubut sesuai ukuran diameter silinder dan jika lubang silinder lxviii
diperbesar maka ring torak yang digunakan harus disesuaikan dengan
diameter pada dinding silinder.


Tenaga mesin berkurang yang disebabkan oleh beberapa
komponen mesin mengalami keausan seperti ring torak aus, torak
aus, dinding silinder aus sehingga menyebabkan minyak pelumas
dari panci minyak pelumas (carter) ke ruang bakar ialah :
1. Pada pembuangan (knalpot) keluar asap mesin berwarna agak
putih disertai berkurangnya minyak pelumas pada sistem
pelumasan dan bau minyak pelumas terbakar (pemakaian minyak
pelumas boros) yang menyebabkan polusi udara dan
mengganggu pernapasan.
Masuknya minyak pelumas ke dalam ruang bakar
mangakibatkan gas buang berwarna putih. Pemeriksaan
dilakukan pada komponen-komponen mesin kendaraan seperti
dinding silinder, ring torak, torak karena mengalami keausan
akibat pemakaian kendaraan dan akibat dari gesekan terus
menerus yang menyebabkan diantaranya pemakaian oli boros
yaitu ada sebagian minyak pelumas yang masuk ke dalam ruang
bakar melalui sisi torak. Minyak pelumas juga dapat masuk ke
dalam ruang bakar melalui jalan-jalan katup yang mengalami
keausan. lxix
Minyak pelumas yang masuk ke dalam ruang bakar
mengakibatkan sulitnya bahan bakar untuk terbakar, sehingga
menyebabkan daya atau tenaga mesin berkurang. Terbakarnya
minyak pelumas dalam jumlah yang berlebihan mengakibatkan
terjadinya endapan atau kerak-kerak pada torak dan dinding
ruang bakar, maka untuk mengatasi hal tersebut, langkah yang
perlu dilakukan adalah mengganti komponen torak dan cincin
torak. Dinding silinder yang sudah mengalami keausan atau
tergores maka diganti dengan dinding silinder yang baru.
2. Suara ketukan dari dalam mesin (Knocking), terdengar pada saat
sedang berakselerasi. suara ketukan dari dalam mesin (knocking).
Knocking disebabkan oleh banyak kerak karbon didalam ruang
bakar atau silinder. Kerak karbon terbentuk akibat oli yang
masuk ke ruang bakar atau silinder ikut terbakar. Kerak karbon
didalam ruang bakar atau silinder turut terbakar saat pembakaran
terjadi. Kerak karbon dapat meningkatkan temperatur dan
tekanan saat pembakaran yang mengakibatkan terjadinya
knocking. Masuknya oli ke ruang bakar merupakan akibat
komponen-komponen ruang bakar, misalnya cincin piston,
dinding silinder sudah aus dikarenakan pemakaian yang terus
menerus dan akibat gesekan. Kerak karbon atau arang yang
berada didalam ruang bakar (silinder) dapat diatasi dengan lxx
mengganti komponen yang menyebabkan minyak pelumas
masuk ke bakar atau komponen yang aus seperti ring torak,
bouring silinder dan lain sebagainya. Komponen-komponen yang
mengalami keausan seperti ring torak, bouring silinder dapat





BAB IV
PENUTUP

SIMPULAN
Gangguan yang sering timbul pada mesin Mitshubishi Diesel L300,
diantaranya tenaga mesin berkurang dapat diperoleh kesimpulan diantaranya
sebagai berikut :
3. Cara menganalisis gangguan dan cara mengatasi tenaga mesin berkurang
pada mesin Mitshubishi Diesel L 300 adalah dengan melakukan langkah
pemeriksaan dan selanjutnya dilakukan langkah perbaikan sesuai
spesifikasi atau dilakukan penggantian suku cadang atau komponen bila
kerusakan melebihi limit yang telah ditentukan.
4. Prosedur pemeriksaan dan perbaikan komponen jika tenaga berkurang
pada mesin Mitshubishi Diesel L 300 adalah melakukan pemeriksaan
secara visual seperti mengamati goresan pada dinding silinder maupun
dengan alat ukur dengan cara mengukur kondisi dari setiap komponen
berdasarkan spesifikasi service, kemudian dilanjutkan dengan langkah
perbaikan atau penggantian komponen bila kerusakan melebihi limit
service. Dari hasil pemeriksaan secara visual maupun pengukuran, ada
komponen-komponen didalam mesin Mitshubishi Diesel L 300 Yang
harus diganti atau diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKA



Arismunandar,Wiranto,Tsuda,Koichi.1997.Motor Diesel Putaran Tinggi.Jakarta : PT Pradnya Pratama.
Boetarta,2000.Mengatasi Mesin Kerusaan Diesel.Jakarta: Puspa Swara
Daryanto ,1994 .Teknik Servis Mobil.Jakarta:Pt Reneka Cipta.
Dermana,danu .1999. Merawat dan Memperbaiki Motor Diesel.Jakarta: Puspa Swara.>cript>